Gradien
Coba kamu
perhatikan dengan saksama Gambar 3.4 berikut ini.
Dari Gambar
3.4 terlihat suatu garis lurus pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut
melalui titik A(–6, –3), B(–4, –2), C(–2, –1), D(2, 1), E(4, 2), dan F(6, 3).
Perbandingan antara ordinat (y) dan absis (x) untuk masing-masing titik
tersebut adalah sebagai berikut.
Perhatikan
perbandingan ordinat dengan absis untuk setiap titik tersebut.
Semua titik memiliki nilai perbandingan yang sama, yaitu 1/2. Nilai tetap atau konstanta dari perbandingan ordinat dan absis ini disebut sebagai gradien.
Biasanya gradien dilambangkan dengan m. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan gradien? Coba kamu pelajari uraian berikut ini.
Semua titik memiliki nilai perbandingan yang sama, yaitu 1/2. Nilai tetap atau konstanta dari perbandingan ordinat dan absis ini disebut sebagai gradien.
Biasanya gradien dilambangkan dengan m. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan gradien? Coba kamu pelajari uraian berikut ini.
Pernahkah
kamu mendaki gunung? Jika ya, kamu pasti akan menyusuri lereng gunung untuk
dapat sampai ke puncak. Lereng gunung memiliki kemiringan tanah yang tidak
sama, ada yang curam ada juga yang landai. Sama halnya dengan garis yang
memiliki kemiringan tertentu. Tingkat kemiringan garis inilah yang disebut
gradien. Perhatikan kembali garis lurus pada Gambar 3.4, berdasarkan
perbandingan ordinat dan absis maka tingkat kemiringan atau gradien garis
tersebut adalah
1/2.
1/2.
Ada berbagai
cara untuk menghitung gradien dari suatu persamaan garis. Hal ini bergantung
pada letak titik koordinat dan bentuk persamaan garis yang diberikan. Berikut
ini akan diuraikan cara menghitung gradien berdasarkan titik koordinat atau
bentuk persamaan garis.
a. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut.
a. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat ditentukan melalui perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut.
Dari uraian
ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan besar
nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan
garis tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx.
b.
Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx, perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai konstanta di depan variabel x.
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx, perhitungan gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai konstanta di depan variabel x.
c.
Menghitung Gradien pada Persamaan Garis ax + by + c = 0
Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut ke dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m di depan variabel x.
Sama seperti sebelumnya, gradien pada persamaan garis ax + by + c = 0 dapat ditentukan dengan cara mengubah terlebih dahulu persamaan garis tersebut ke dalam bentuk y = mx + c. Kemudian, nilai gradien diperoleh dari nilai konstanta m di depan variabel x.
d.
Menghitung Gradien pada Garis yang Melalui Dua Titik
Coba kamu perhatikan Gambar 3.5 berikut.
Coba kamu perhatikan Gambar 3.5 berikut.
Gambar 3.5
menunjukkan tiga buah segitiga ABC, DEF, dan GHI yang memiliki sisi miring
dengan tingkat kemiringan atau gradien yang berbedabeda. Dengan menggunakan
perbandingan ordinat dan absis, gradien untuk masing-masing segitiga dapat
dihitung sebagai berikut.
Sekarang,
perhatikan Gambar 3.6 . Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis lurus pada
bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Untuk mencari gradien garis
tersebut, kamu tinggal menentukan gradien PR pada segitiga PQR. Dengan
menggunakan perbandingan ordinat dan absis, akan diperoleh gradien garis yang
melalui titik P dan R, yaitu:
Jadi,
gradien garis yang melalui P(1, 3) dan R(7, 6) pada Gambar 3.6 adalah 1/2.
Dari uraian tersebut diperoleh rumus umum untuk mencari gradien pada garis yang
melalui dua titik, sebagai berikut.
3. Sifat-Sifat Gradien
Ada beberapa
sifat gradien yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah gradien garis yang
sejajar dengan sumbu-x, gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y, gradien dua
garis yang sejajar, dan gradien dua garis yang saling tegak lurus. Berikut ini
akan diuraikan sifat-sifat gradien tersebut.
a. Gradien Garis yang Sejajar dengan Sumbu-x
Perhatikan gambar berikut.
a. Gradien Garis yang Sejajar dengan Sumbu-x
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar
3.7 , terlihat garis k yang melalui titik A(–1, 2) dan B(3, 2). Garis tersebut
sejajar dengan sumbu-x. Untuk menghitung gradien garis k, gunakan cara sebagai
berikut.
Untuk titik A(–1, 2) maka x1 = –1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Untuk titik A(–1, 2) maka x1 = –1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Coba kamu
periksa titik-titik lain pada garis k dan hitunglah gradiennya. Apakah nilai
gradiennya sama dengan 0? Uraian tersebut memperjelas tentang gradien garis
yang sejajar dengan sumbu-x, yaitu sebagai berikut.
Jika garis
sejajar dengan sumbu- x maka nilai gradiennya adalah nol.
b. Gradien
garis yang sejajar dengan sumbu-y
Perhatikan gambar berikut.
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar
3.8 , garis l yang melalui titik C(1, 3) dan D(1, –1). letaknya sejajar dengan
sumbu-y. Gradien garis tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, –1) maka x2 = 1, y2 = –1.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, –1) maka x2 = 1, y2 = –1.
Perhitungan
di atas, memperjelas sifat gradien berikut.
Jika garis
sejajar dengan sumbu-y maka garis tersebut tidak memiliki gradien.
c. Gradien
Dua Garis yang Sejajar
Sekarang coba kamu perhatikan Gambar 3.9
Sekarang coba kamu perhatikan Gambar 3.9
Garis k dan
l merupakan dua garis yang sejajar. Bagaimana gradien kedua garis tersebut?
Perhatikan uraian berikut.
• Garis k melalui titik A(–2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(–2, 0) maka x1 = –2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
• Garis k melalui titik A(–2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(–2, 0) maka x1 = –2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
• Garis l
melalui titik C(0, –1) dan D(1, 0).
Untuk titik C(0, –1) maka x1 = 0, y1 = –1.
Untuk titik D(1, 0) maka x2 = 1, y2 = 0.
Untuk titik C(0, –1) maka x1 = 0, y1 = –1.
Untuk titik D(1, 0) maka x2 = 1, y2 = 0.
Dari uraian
tersebut terlihat bahwa garis k dan l memiliki gradien yang sama.
Setiap garis
yang sejajar memiliki gradien yang sama.
d. Gradien
Dua Garis yang Tegak Lurus
Coba kamu perhatikan Gambar 3.10 . Pada gambar tersebut terlihat garis k tegak lurus dengan garis l.
Coba kamu perhatikan Gambar 3.10 . Pada gambar tersebut terlihat garis k tegak lurus dengan garis l.
Gradien
kedua garis tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
• Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
• Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
• Garis l
melalui titik A(–1, 0) dan B(0, 1).
Untuk titik A(–1, 0) maka x1 = –1, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 1) maka x2 = 0, y2 = 1.
Untuk titik A(–1, 0) maka x1 = –1, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 1) maka x2 = 0, y2 = 1.
Hasil kali
kedua gradien tersebut adalah
mAB
× mCD = 1 × –1 = –1
Uraian tersebut memperjelas hal berikut:
Uraian tersebut memperjelas hal berikut:
Hasil kali antara dua gradien dari garis yang saling tegak lurus adalah –1.
BalasHapusشركة تنظيف مكيفات بالرياض
شركة تعقيم فلل بالرياض